Thursday, November 27, 2008

Mari Jangan Hormati Majlis Fatwa !

Al-Kesah maka tersebutlah kesah...


KUALA LUMPUR, Malaysia - Malaysia's leader assured Muslims on Wednesday they can perform yoga if they do not chant religious mantras an apparent effort to assuage public anger over an Islamic body's ban of the ancient Indian exercise.

Last week, the National Fatwa Council said that elements of Hinduism in the practice could corrupt Muslims. Many ordinary Muslims responded by saying they had been performing yoga for years without losing their faith.

Prime Minister Abdullah Ahmad Badawi told the Bernama news agency that Muslims who were interested in the health benefits of yoga could continue practicing as long as they do not chant.
"I wish to state that a physical regime with no elements of worship can continue, meaning, it is not banned. I believe that Muslims are not easily swayed into polytheism," Bernama quoted Abdullah as saying.

Abdullah's aide, who spoke on condition of anonymity because he was not authorized to make public statements, said the prime minister wanted to curb confusion about the body's edict.
Council representatives could not immediately be reached for comment.
The prime minister's statement is unlikely to be considered an affront to the council because he did not criticize the edict.

Decisions by the Fatwa Council are not legally binding until they are enshrined in national laws or Shariah laws of individual states.

The ruling reflects the growing influence of conservative Islam in Malaysia, a multiethnic country where Muslim Malays form nearly two-thirds of the population.

Recently, the council said girls who act like boys violate Islam's tenets. The government has also made similar conservative moves, banning the use of the word "Allah" by non-Muslims earlier this year, saying it would confuse Muslims.


Kasihan dengan Majlis Fatwa Kebangsaan (Malaysia)...
Siapa lagi yang hormati kalian, kalau seruan bontotkan keputusan majlis fatwa itu ada malah datangnya pula dari seorang pembesar(paling besar) negara. Patutlah 'budak-budak perempuan yang malu nak jadi perempuan' tu pun berani buat demonstrasi, sebelah masjid pulak lagi, hari Jumaat pulak tu. Kalau dah orang Islam sendiri tidak boleh hormat satu badan tertinggi agama dalam penetapan hukum, inikan pulak yang bukan Islam. Patutlah...

Wednesday, November 26, 2008

Mengenang Palestina : Surat Rabbi Kepada Sayyid Hassan Nasrallah


Kepada Rakyat Lebanon yang Terhormat

Assalamu AlaikumSemoga rahmat Yang Mahakuasa bagi kalian semua, keluarga kalian, dan seluruh saudara kami yang mulia di Lebanon.Kami berbicara kepada kalian sebagai suara Yahudi sejati—umat Yahudi, yang setia kepada ajaran Taurat dari Yang Mahakuasa, di seluruh dunia.
Kurang daripada sebulan yang lalu kami menyampaikan sebuah surat terbuka kepada Dr. Al-Zahar, dan masyarakat Gaza sekaligus seluruh rakyat Palestina.Dalam surat ini, dengan pertolongan Yang Mahakuasa, kami menyampaikan kepedihan, duka-cita, dan kekecewaan kami dalam kaitan dengan kekejaman yang dilakukan oleh negara “Israel” yang ilegal (berdasarkan atas hukum-hukum Taurat, hukum umat Yahudi).

Kami menyatakan bahwa kami telah menulis kepada Dr. Al-Zahar secara personal untuk menyampaikan belasungkawa dan simpati kami atas kehilangannya. Kami lebih jauh menyatakan bahwa sejujurnya kami menyampaikan belasungkawa kepada setiap keluarga yang menderita kerugian dan kehilangan karena tangan-tangan iblis ini, negara Zionis “Israel”. Apa yang seharusnya kami nyatakan adalah bahwa kami semestinya secara pribadi menulis dan mengunjungi setiap penduduk Gaza dan seluruh bangsa Palestina untuk menyampaikan perasaan hati kami dan seluruh kedukaan kami, yang merasakan penderitaan bangsa yang tidak berdosa ini di tangan sebuah entitas, yang telah dinyatakan dan ditetapkan oleh Taurat yang suci dan autoritas kerabbian kami sebagai sepenuhnya terlarang.

Lebih jauh, seluruh rakyat Palestina, kerabat, dan keturunan mereka, yang tersebar di seluruh dunia, harus mendengarkan dan merasakan empati kami, dukungan kami, dan doa kami kepada Yang Mahakuasa bagi mereka. Pada akhirnya, kami menyadari bahwa setiap orang dari bangsa ini telah dipengaruhi secara emosional oleh negara Zionis itu.

Kepada yang terhormat, Sayid Hassan Nasrallah, perasaan kami kepada rakyat Lebanon juga persis sama.Kami telah mendengar anda berbicara baru-baru ini pada pemakaman Tuan Imad Mughniyah dan dalam banyak kesempatan sebelumnya. Maka, kami mengetahui bahwa anda dan organisasi anda sepenuhnya menyadari adanya perbedaan yang tegas antara Zionisme dan Yudaisme, dan terdapat banyak orang Yahudi, apakah mereka yang berada di Palestina atau di seluruh dunia, yang sepenuhnya menentang Zionisme dan negara “Israel”.

Delegasi para rabbi kami telah menjadi tamu di negeri anda yang agung, Lebanon, dan telah dijamu oleh organisasi anda, Hizbullah. Kami di sana dalam rangka menghadiri Konferensi Persekutuan Parlemen Internasional bagi Pembelaan Nasib Palestina.Penghormatan yang diberikan kepada kami sungguh di luar perkiraan. Pada saat itu, berkat Yang Mahakuasa, kami berkesempatan untuk secara langsung menyaksikan dan mengalami, fakta bahwa bangsa Arab dan umat Muslim, meskipun mengalami penderitaan panjang di tangan Zionisme, ternyata tidak lantas menjadi korban pengaruh jahatnya.

Ke mana pun kami pergi, kami menerima kasih-sayang dan persahabatan. Perhatian kepada kenyamanan kami ke mana pun kami berkunjung di Lebanon adalah prioritas utama dari setiap individu. Saat itulah, kami menyaksikan apa yang mereka derita akibat pendudukan Zionis. Kami terkejut dan sangat menghargai karena semua yang ditunjukkan kepada kami dari penderitaan-penderitaan itu sama sekali tidak disertai tuduhan-tuduhan yang diarahkan kepada para rabbi kami atau kepada bangsa Yahudi secara keseluruhan.

Bangsa Arab dan umat Muslim jelas masih mengingat bahwa kami tidak memiliki konflik agama dan bahwa kami telah hidup bersama secara harmonis selama ribuan tahun. Banyak dari mereka yang memahami adanya perbedaan antara Zionisme dan Yudaisme.

Izinkan kami menyebutkan tiga contoh pengalaman yang sangat inspiratif, yang kami dapatkan di Lebanon, yang telah meninggalkan kesan mendalam di dalam hati kami.Kami berkunjung ke pusat penjara Khiam dan menyaksikan betapa kejamnya penyiksaan-penyiksaan yang rakyat Lebanon alami selama bertahun-tahun, dan yang dunia abaikan begitu saja. Kami telah mendengar bahwa Zionis menghancurkan penjara itu pada invasi terakhir mereka atas Lebanon, dengan tujuan menghancurkan ingatan akan penyiksaan-penyiksaan itu.

Kami juga mengunjungi sisa-sisa kamp pengungsi Sabra dan Shatilla; kami berbicara kepada pengungsi Palestina di sana dan menyalakan lilin di Martyrs Square, dimana pembantaian yang terkenal itu terjadi. Di kedua tempat itu, air mata kami menetes atas penderitaan tragis yang terjadi dan bertentangan dengan setiap logika hak asasi manusia.Kami juga berkesempatan untuk menggelar unjuk rasa terhadap Zionisme dan negara “Israel”, tepat di seberang pendudukan Zionis, di gerbang Fatima, titik yang menghubungkan Lebanon dengan pendudukan Zionis. Tentu saja, sudah banyak saudara kami yang tinggal di dalam pendudukan Zionis yang terus melakukan unjuk rasa terhadap rezim itu dari dalam dan menanggung risiko yang sangat besar. Mereka secara brutal dipukuli dan ditahan.

Kami juga ingin memberi tahu anda dan saudara kami, rakyat Lebanon, bahwa ketika Israel menginvasi Lebanon, masyarakat Yahudi di seluruh dunia turut serta dalam demonstrasi-demonstrasi demi mendukung rakyat Lebanon. Di Kanada, Inggris, dan AS, kami dari komunitas relijius Yahudi menghadirkan rabbi-rabbi yang berbicara pada semua unjuk rasa itu untuk mengekspresikan kecaman dan perlawanan kami kepada serangan kejam dan brutal atas Lebanon. Ini di luar demonstrasi-demonstrasi yang digelar secara mandiri oleh komunitas-komunitas Yahudi secara global.

Kami dengan penuh kerendahan hati memohon kepada yang mulia Sayid Hassan Nasrallah untuk menerima kata-kata kami dan menyampaikan pesan ini kepada rakyat Lebanon dan para pengungsi Palestina di negeri anda.

Izinkan kami mengulangi bahwa kami berbicara kepada anda sebagai suara Yahudi sejati—umat Yahudi yang setia kepada ajaran Taurat dari Yang Mahakuasa, di seluruh penjuru dunia.
Meskipun terbatas dalam menyampaikan perasaan kami yang terdalam, hanya dalam rangkaian kata, kami umat Yahudi dengan kerendahan hati ingin menyampaikan kepada anda, kepada rakyat Lebanon, Gaza, dan seluruh bangsa Palestina, segelintir kata sebagai upaya menyampaikan dukungan, duka-cita yang mendalam, dan simpati bahwa kami semua merasakan apa yang kalian rasakan dalam saat-saat yang paling tragis dan traumatis ini.
Sekali lagi, izinkan kami mengatakan bahwa akan lebih pantas dan layak jika kami secara personal menulis dan berbicara kepada setiap korban dari negara Zionis “Israel”.

Semoga kata-kata yang sederhana dan sedikit ini bisa menjadi pesan yang melipur lara, menjalin persahabatan, dan memberikan dukungan kepada anda, rakyat Lebanon, dan kepada warga Gaza serta seluruh bangsa Palestina.Umat Yahudi sejati di seluruh dunia, tentu saja termasuk mereka yang berada di seluruh wilayah Palestina, dengan pertolongan Yang Mahakuasa, tidak akan pernah menerima ideologi Zionisme dan tidak akan pernah mengakui realisasi dari rencana bid’ahnya, yaitu negara “Israel”.Ikatan kami yang sesungguhnya adalah kepada Yang Mahakuasa dan Taurat-Nya. Posisi moral kami adalah bahwa kami diperintahkan untuk meniru Yang Mahakuasa, “Jika Yang Mahakuasa adalah Yang Maha Pengasih, maka kami akan menjadi umat yang pengasih.” Kami selalu dan akan selalu, dengan pertolongan Yang Mahakuasa, untuk tetap memisahkan diri dari kesesatan dan kehendak iblis ini, yakni “Zionisme dan negara Israel”.

Izinkan saya mengingatkan anda, bahwa Yang Mahakuasa secara eksplisit telah memerintahkan kepada kami, umat Yahudi, sejak penghancuran Kuil, sekitar dua ribu tahun silam, untuk bertingkah-laku rendah hati dan setia kepada setiap negeri dimana kami tinggal. Lebih jauh, kami dilarang untuk melakukan pemberontakan terhadap setiap bangsa, kami tidak berupaya untuk mengakhiri periode pengasingan kami. Kami dilarang untuk mendirikan negara atau entitas eksklusif bagi kami sendiri.

Kami berdoa bagi kalian, semoga kita semua bisa menanti hingga hari dimana Yang Mahakuasa akan menunjukkan kejayaan di seluruh dunia.Pada hari itu, semua umat manusia, akan datang ke Tanah Suci, dalam harmoni dan persaudaraan, demi mengabdi kepada Yang Mahakuasa dalam perdamaian.

Sekitar seratus tahun lalu, Zionis tiba di Palestina dalam rangka merealisasikan mimpi mereka, yakni mentransformasi Yudaisme dari sebuah agama kepada nasionalisme. Dan saat itu dimulailah sebuah sejarah pahit pemberontakan melawan Tuhan, yang pada akhirnya berwujud dalam negara ilegal “Israel”.Sejak penciptaan negara “Israel”, rakyat Palestina dan rakyat Lebanon terus menanggung derita yang tak terperikan. Mereka ditindas, dipukuli, dibunuhi, dihinakan, dan diusir.Meskipun, dalam surat ini dan dalam kesempatan ini, tidaklah pantas jika kami mengulas penderitaan pribadi kami di tangan rezim Zionis, kami merasa adalah penting untuk menyampaikan fakta ini kepada masyarakat Arab. Moralitas kita menyatakan bahwa dengan saling berbagi penderitaan, maka manusia bisa meringankan penderitaan itu dalam batas-batas tertentu. Hal ini juga untuk menunjukkan kepada semua orang akan kejujuran dalam perlawanan kami kepada pertumbuhan mengerikan dari negara Yahudi ini—apa yang disebut negara “Israel”.

Dengan demikian, izinkan kami menyatakan bahwa sejak kehadiran para pendosa dan ateis ini, yakni Theodore Herzl dan gangnya yang menyuarakan suara-suara jahat dalam menyebarkan ideologi iblis mereka, bid’ah Zionisme, masyarakat Yahudi juga mengalami penderitaan yang tidak terkira, baik fisik maupun spiritual di tangan-tangan mereka. Saudara-saudara kami yang bertakwa kepada Tuhan di seluruh Palestina terus mengalami pemukulan, pembunuhan, pemenjaraan, dan penindasan sejak munculnya Zionisme hingga hari ini. Mereka juga merupakan korban-korban para pelaku kriminal yang sama yang menindas rakyat Palestina dan Lebanon.
Izinkan kami memberi tahu bahwa para pemimpin, rabbi, dan orang-orang bijak sejati kami di Palestina, Timur Tengah, Eropa, dan di seluruh dunia, secara vokal dan antusias menyuarakan perlawanan total mereka kepada Zionisme dan negara “Israel”, sejak kemunculannya. Mereka meneriakkan dan mengecam seluruh kejahatan yang dilakukannya terhadap rakyat Palestina dan Lebanon. Mereka meneriakkan penindasan terhadap umat Yahudi yang relijius dan negara Israel secara konstan berupaya menghapus dan menghancurkan segala sesuatu yang Ilahi dan relijius. Mereka tanpa kenal lelah dan takut telah mendemonstrasikan, dalam pengorbanan diri yang besar, penentangan mereka kepada pemberontakan melawan Tuhan ini.
Berbagai fatwa yang tak terhitung banyaknya telah dikeluarkan oleh para pemimpin sejati kami, yang meminta umat Yahudi untuk setia kepada Yang Mahakuasa dan Taurat-Nya, dan untuk memisahkan diri mereka dari negara “Israel” yang ilegal dan penuh dosa serta dari kejahatan-kejahatan yang bersumber darinya.

Puji Tuhan, pesan-pesan mereka telah didengar oleh banyak Yahudi yang bertakwa dan telah ditaati. Lebih jauh, ribuan dari mereka telah berdiri bersama rabbi-rabbi mereka untuk terus mendemonstrasikan tanpa kenal takut, hingga hari ini, di seluruh Palestina yang diduduki dan dunia, perlawanan mereka terhadap negara “Israel”.
Semua itu terdokumentasikan dengan baik, tetapi diabaikan oleh kekuatan-kekuatan media yang dikendalikan Zionis dan karena adanya intimidasi terhadap mereka yang berani mengungkapkan kebenaran.

Satu lagi persoalan yang penting untuk disampaikan, selain adanya banyak perintah di dalam Taurat untuk berbuat kebajikan dan larangan jelas atas Zionisme, kami bersimpati dan sensitif kepada nasib rakyat Palestina dan Lebanon, karena kami umat Yahudi pernah mengalami diskriminasi ekstrim dan penderitaan tragis di kamp-kamp konsentrasi di Eropa. Kerabat-kerabat dekat kami menderita dan terbunuh di sana. Kami juga menyadari dan telah mengalami bagaimana rasanya diusir ketika kami dipaksa meninggalkan dari rumah-rumah kami di seluruh Eropa. Pengalaman inilah yang membentuk pemahaman dan perasaan kami bagi penderitaan rakyat Palestina dan Lebanon.

Hingga kini, bagi pemahaman kami yang manusiawi dan terbatas, tampak bahwa entitas iblis ini, yakni negara “Israel”, tidak akan pernah menyerah dan akan terus menebarkan kejahatannya terhadap manusia-manusia yang tidak berdosa di bawah kendalinya.
Namun demikian, ingatlah dan tenangkanlah diri kalian, wahai saudara-saudara kami di Palestina dan Lebanon, bahwa ada Penguasa Semesta, yang Mahabesar, Maha Pengasih, yang benar-benar mengendalikan dunia ini. Dia mampu dan akan mengakhiri penderitaan ini.
Di dalam Taurat, dinyatakan bahwa perbuatan melawan Yang Mahakuasa tidak akan pernah berhasil. Negara “Israel” ini, menurut Taurat, pada akhirnya niscaya akan berakhir.

Mari kita berdoa dan memohon kepada-Nya, untuk menghadirkan pelucutan total yang segera dan damai dari negara ilegal ini pada zaman kita. Dengan anugerah Yang Mahakuasa, semoga Dia merealisasikan hal ini, tanpa ada penderitaan dan kepedihan lebih lanjut. Amin.
Tolong sampaikan pesan ini kepada setiap saudara sebangsa anda yang menderita di bawah penindasan “Zionisme—Israel”. Terkhusus, tolong sampaikan pesan ini kepada para kerabat dari para korban, yang terluka dan cacat, dan yang mendekam di penjara-penjara Israel.
Sampaikan kepada mereka semua solidaritas kami dan dukungan kami. Kami merasa terhina oleh aksi-aksi yang mengatasnamakan kami. Kami memohon kepada anda untuk menyampaikan pesan ini kepada rakyat di Lebanon dan Palestina, bahwa ada ribuan Yahudi di seluruh dunia dan di Palestina yang berdiri bersama kalian dan yang menentang Zionisme serta negara “Israel”. Mereka berlepas diri dari aksi-aksi kaum Zionis. Kami memohon kepada anda untuk memberikan pencerahan bahwa ketika bangsa dan umat anda bersua dengan orang-orang Yahudi, jangan memandang mereka sebagai musuh-musuh. Kita semua melayani Tuhan yang Esa.

Sekali lagi, kami akan tetap berdoa—berharap dan cemas bagi kalian semua.
Semoga kita bisa segera menjumpai pada masa kita, pelucutan total, segera, dan damai dari negara “Israel”.

Semoga Yang Mahakuasa merealisasikan janji-janji-Nya bahwa semua manusia akan melayani-Nya dalam harmoni dan perdamaian. Amin.
Assalam Alaikum

Kami sungguh berada di pihak kalian,28 Januari 2008

Rabbi Moshe Dov Beck, USA
Rabbi Yisroel Dovid Weiss, Canada
Rabbi Meir Hirsh, Palestine
Rabbi Ahron Cohen, United Kingdom
Sumber asal klik di sini

Monday, November 24, 2008

Malaysia oh Malaysia... Sampai Begini Sekalikah Engkau Dihina ?


Seorang ketua negara berdiri di sana, diiringi oleh 2 orang menteri lagi (yang kelihatan digambar). Mereka berdiri begitu megah sekali. Tapi tahukah anda mereka adalah pemimpin dari negara mana ?

Wednesday, November 12, 2008

Anwar Ibrahim Kata HAMAS Tidak Demokrasi ?


Anwar Ibrahim, bekas Timbalan Presiden Malaysia telah dipenjarakan dan diseksa oleh regim Malaysia kerana berjuang untuk demokrasi dan hak asasi manusia, Anwar Ibrahim seorang Muslim yang alim dan pakar dalam Islam dan demokrasi. Saya telah berkesempatan berjumpa dengan Anwar sebanyak dua kali pada November 2005 dan menghabiskan masa dengannya. Saya bertanya Anwar Ibrahim apa yang perlu pihak berkuasa Palestin lakukan dengan Hamas dan perlukah Hamas dibenarkan untuk menyertai pilihan raya yang akan datang. Anwar secara tegas dan lebih berterus-terang – dia berkata bahawa prasyarat untuk mana- mana parti untuk menyertai pilihan raya yang demokratik adalah mesti melucutkan senjata. Parti dan militan bersenjata tidak boleh dibenarkan untuk menyertai satu proses demokratik kerana ia menyindir demokrasi dan konsep kebebasan, tegas Anwar. Sharon sudah tentu akan senang dengan jawapan tersebut dan akan bersetuju 100% dengan Anwar Ibrahim, sekiranya dia (Anwar) merupakan rakyat Palestin, boleh jadi menjadi rakan perbincangan pada pandangan Sharon.
Untuk baca artikel asal(dalam teks yang penuh) boleh klik disini (petikan kenyataan Anwar Ibrahim di perenggan kesepuluh).

Monday, November 10, 2008

Program Bijak Solat Yang Tidak Bijak.


Buletin Utama, siaran Jumaat 07/11/2008. Berita melaporkan tentang terdapatnya bantahan daripada ibubapa yang tidak bersetuju dan kesal dengan pihak sekolah yang menayangkan vcd sebuah filem / cerita pendek mengenai ‘kematian’. Ibubapa terbabit dilaporkan berkata bahawa anak mereka telah berubah sikap setelah menonton vcd tersebut.

Kandungan Cerita pendek dari vcd tersebut dikatakan tidak sesuai bagi tontonan anak-anak bawah 18 tahun, apatah lagi ianya ditayangkan kepada murid-murid sekolah rendah yang rata-rata umur mereka hanyalah dari 7 hingga 12 tahun sahaja.

Menurut pihak sekolah, penayangan cerita pendek tersebut adalah bertujuan bagi memberikan kesedaran kepada murid-murid sekolah tentang ‘consequences’ atau natijah dari perbuatan jahat juga keengkaran mereka terhadap kewajipan mereka berugama. Dalam cerita itu dipaparkan bagaimana seseorang yang telah menemui ajal berhadapan dengan beberapa peringkat dalam kematian. Bermula daripada jasad mayat yang dimandikan, selepas itu dikafan dan kemudian disembahyangkan maka simayat tadi pun diusung ke kuburan untuk dikebumikan. Maka bermulalah ‘scene’ alam barzakh yang dikatakan mampu merosakkan minda kanak-kanak. Segalanya di paparkan secara terperinci dengan perincian tahap soalan yang akan disoal dan juga seksaaan yang bertepatan dengan kesalahan mereka sepertimana yang diceritakan melalui Al-Quran dan juga hadith nabi.

Dalam kesempatan singkat yang ada, saya cuba dapatkan kepastian juga reaksi anak-anak pelajar yang telah menonton cerita tersebut. Rata-rata mengatakan yang mereka sudah menonton, tetapi apabila ditanyakan adakah mereka gerun atau takut dengan apa yang telah mereka saksikan itu, ada yang kata ya dan tidak kurang juga yang mengatakan tidak.

Dalam laporan Buletin Utama Jumaat malam Sabtu itu juga memberitahu bahawa alasan utama penayangan cerita tersebut adalah untuk membangkitkan perasaan bahawa solat itu penting dan maka itulah penayangannya dimasukkan ke dalam salah satu daripada acara yang terkandung didalam program ‘Kesedaran Solat’.

Tanpa menonton VCD / cerita tersebut dengan penuh, dan dengan hanya berasaskan kepada laporan berita Buletin Utama itu tadi, temuramah dengan ibubapa yang membuat aduan ( laporan Buletin Utama ) juga sedikit maklum balas berskala kecil yang diperoleh secara sendiri daripada murid-murid sekolah yang telah menonton cerita tersebut, saya berpendapat ianya adalah sesuatu yang baik, tujuannya baik akan tetapi caranya mungkin kurang bijak.

Anda fikir bagaimana ???
*** Ini adalah merupakan entri berunsur artikel yang paling sulung setelah blog ini dikeluarkan daripada 'linklist' blog Faisal Tehrani. Selamat beribadat kepada beliau, semoga kesihatan beliau serta keluarga yang turut sama menjadi tetamu Allah di tanah suci senantiasa terjamin dan memperoleh haji mabrur. Amin.