Wednesday, November 14, 2007

Dialog Sebelah Mihrab


Muljib : Sheikh, aku ada satu soalan buatmu ?

Nawar : Apa dia ?

Muljib : Mengapa Sheikh menyepi saja sejak 2-3 bulan ni ?

Nawar : Takde apa, cuma musim agaknya.

Muljib : Musim apa sheikh ?, sheikh dah tak menulis lagi ke ?

Nawar : Aku masih menulis Muljib, cuma sajak-sajak ku tidak diterakan lagi.

Muljib : Tidak diterakan lagi ?... Apa maksudmu sheikh ?, aku tak faham ya sheikh...

Nawar : Itulah maksud ku wahai Muljib, tulisan, puisi dan sajak-sajak ku sudah tidak difahami oleh pembaca ku lagi. Pemerintah juga tidak galakkan kita rakyatnya banyak bersuara... mereka suka kalau kita tenang begini.
Muljib : Sheikh, mengapa kau biarkan dirimu begini ?, memang benarlah kata anakmu Nawan, kata dia... ayahnya sudah mati 2 bulan lalu. Mengapa kau biarkan dunia menjadikan kau begini ya sheikh ?
Nawar : Kau, anakku Nawan, pemerintah dan masyarakat lah yang jadikan aku begini.




2 comments:

Mardihah said...

Salam,

memang musim menyepi, namun penuh isi...

hahhahahaa...haris hauzah, kabarnya, bisa tenang akan jadi terus menjadi bayang kepada banyak suara rakyat..mencelah-celah seketika juga kekadang bermakna dan terus bermakna....

Jangan biarkan dunia jadi sebegini..teruskan melangkah, tapi kau, anakku Nawan, Pemerintah & masyarakat bukan menjadikan dirimu seperti itu......(eh,,,paha ke idok ni)..entah...

HaSuGa said...

gué tak pahammmm... =|